Sabtu, 07 April 2012

Seperti Biasa... ^___^


Seperti biasa, persis seperti jum’at-jum’at sebelumnya. Adalah saat harus berhadapan dengan tatapan khas adik2 mentoring saya di Sekolah menengah atas yang juga pernah menyimpan banyak kenangan dalam memori otak ini.
Hahh.. sayangnya untuk kali ini. Saya benar2 tidak punya persiapan untuk mentoring. Jadi saya sesegera mungkin SMS ke salah satu adik mentoring bahwa hari ini tetap mentoring, walaupun tanpa mataeri. Huhuhu -_-. Maap ya dek..

Yahh, benar kata salah seorang ustadz yang mengisis salah satu Daurah Murabbi/tutor yang pernah saya ikuti, bahwasanya untuk mengikat hati. Harus pula dengan hati yang siap dalam segala hal. Dan karena saya jauh dari kata siap, maka alhasil.. jeng jeng.. adik mentoring yang datang hari ini tak seberapa, belum lagi mereka juga ada yang izin untuk pulang latihan menari. Ya ya ya.. sedihnye..
Tak apalah, toh akibat juga terjadi karena faktor sebab yang dilakukan..

Tak ada materi yang saya persiapkan hari ini, tak pula dengan games, juga tidak dengan nobar atau bedah buku. Jadi adek-adek pun bingung. Lalu ada yang nyeletuk (red-ngomong-langsung) ”cakmano klo curhat2 b mb??.. cerito2”.. iya dek, itu maksud mb. Dalam sebuah buku yang saya lupa judulnya.. tiktoktiktok.. masih tetap lupa.. ckckk...
Di sana disebutkan bahwasanya halaqah itu tidak hanya produktif, tapi juga dinamis. Jadi tiap pekan, jangan hanya materi, isi selingan2an yang membuat mentor jadi tertarik, apalagi mentornya anak SMA. Sebenarnya untuk cerita2 sudah lumayan sering dilakukan, tapi dalam intens waktu yang gak sebanyak hari ini..

Jadi sebelum adek2 bertanya, saya mulai dulu lah dengan beberapa pertanyaan sederhana tentang sekolah, tentang rohis mereka, maksud hati memancing mereka untuk bertanya. Saya sudah wanti-wanti, apa kira2 pertanyaan yang biasa diajukan seorang anak SMA. Tentu banyak yang pahamlah..
Dan nyatanya benar, salah seorang adek sudah mengutarakan secara tersirat bahwasanya ia ingin bertanya. Saya melihat betul sorot matanya yang malu dan ragu ntuk bertanya, dan saya sangat bisa menebak inti dan maksud pertanyaan itu akan mengarah kemana. Haaah.. #sipembacakarakter. Dan si adek pun berkata ”pengen nanyo, hal yang dak boleh dilakukan. Tp sudah lumrah dilakukan mb”. Dagdigdug.. ayolah dek, ayo, come on.. ayo kau katakan saja. Detik berlalu, saya masih memancing apa yang akan dia tanyakan..

Tiktoktiktok..

Sampe akhirnya, jeng jeng.. ada salah seorang adek yang nyeletuk. ”pasti nak nanyo tentang ”linjangan” (-red:pacaran). Dia Cuma tersenyum sambil menundukkan wajahnya. Adek..adek.. lucu sekali adek ini.. :D.
Yah setelah itu akhirnya dia bertanya juga, terkait pertanyaan yang dia maksudkan di atas. Saya agak keki, mati gaya, dan glagapan juga. Iya, setiap adek2 mentoring bertanya masalah ini, kadang buat saya jadi bingung sendiri.. Cuma bisa bergumam ”maklumlah dek, mb mu ini tak pernah pacaran”. Tapi itu bisa jadi patokan juga, buat menjawab pertanyaan sesuai dengan kadar anak SMA :).

Seperti hasil materi yang saya dapat sebelumnya, tentang pertanyaan-pertanyaan yag menjurus pada ini. Dalam hal ini, Kita mungkin tidak bisa melarangnya untuk tidak pacaran lagi, karena kalo kita langsung ”mematok” adek-adek kita untuk langsung ”tidak melakukan maka alhasil adek-adek itu akan pada kabuuurr secara #random #IngatSkripsi ~> ABAIKAN! :p. Tetapi setidaknya kita bisa memberitahunya lewat cara yang lebih lembut, misalnya dengan meminta dia untuk ”mengurangi” cara yang berlebihan dalam pacaran itu sendiri. Saya Cuma menjawab, sesuai dengan trik yang diajarkan dari hasil materi tersebut.

Pertama-tama saya katakan saja ”ya pacaran mungkin memang gak ada dalam islam dek, ” Wa la akrabul zinah” dan janganlah kamu mendekati zinah. Zinah tu dek, sebenarnya bukan Cuma zinah anggota badan, tapi ada juga zinah hati, zinah mata”. Si adek ”jadi cakmano mb..??” saya ”tapi kalo menyangkut fitrah emang sulit dek. Tak ada yang bisa menolaknya. TAPI. Usahakan jangan sampai cara berpacaran adek itu berlebihan, misalnya kalo pegi sama pacarnya usahakan jangan berduaan aja. Ajak satau kaawan lagi”..  #tsahh... mungkin ni adek mikir, mb ini ada-ada aja. Masak iya, pacaran ngajak temen. >_<.
Tapi ternyata sodara-sodara, apa yang dituturkannya sedikit membuat lega saya, dia bilang ”iyolah mb, ketemu be jarang mb. Paling Cuma lewat sms or telpon mb, itupun dak sering koq mb”.
Haaaah… sedikit legowo. Walaupun masih juga di dalam hati yang terdalam dan sedalam-dalamnya pengen bilang “lebih bagus lagi sich, pacarannya nanti aja dek” #eaa.. situ oke mb?? Ckckkc -__-“

Kedua, saya jelaskan sedikit tentang sifat-sifat dasar seorang wanita dan perempuan. Tantang wanita yang orientasinya kemana, terus laki-laki yang orientasinya kemana. Sampe adek-adek itu sedikit bergidik, mungkin mereka sedikit tersentil dan mulai terbuka pikirannya dan menjawab sendiri pertanyaan ”kenapa ya Islam melarang kita ”pacaran” ?”. Iya itulah indahnya islam, yang menghargai wanita pada setinggi-tingginya penghargaan. Terlalu banyak hal untuk menjabarkan masalah ini, tapi saya yakin adek-adek yang cerdas ini mulai berpikir. Islam tak pernah ingin ”membatasi” kapasitas seorang wanita dalam bidang apapun, tapi islam meletakkan wanita pada derajat yang memang sesuai kodratnya.
”coba pikir dek, kan belum tentu orang yang kita pacari itu jodoh kita. Kalo dia sudah tau-tau ada di hati kita. Kasian dong dek sama jodohnya” ucap saya, sedikit lirih.

Ketiga, lalu ada pertanyaan lagi dari adek ini untuk temennya, tapi juga ditujukan ke saya ”pernah ngeraso iri dak ngeliat orang pacaran, pengen pacaran misalnyo??”. Salah satu temannya menjawab ”idak jugo ah..biaso b..” wah wah, seneng. Ternyata dari adek-adek yang datang ini, yang pernah pacaran cuma satu, yang tiganya belum pernah pacaran. Dalam hati tau-tau aja saya ikut menjawab pertanyaan adek tadi ”sama sekali tidak dek, karena justru orang yang tidak pernah pacaran itu istimewa” sambil senyum 5jari. :D :p

Setelah selesai curolnya, mentoring ditutup dengan adab penutup majelis.

Saya pulang pake angkot kuning, sambil berpikir mendalam sedalam-dalamnya.
Hari ini hati saya ditampar-tampar lagi...
Okta..Okta... ayo ayo jaga hati!!!! ~> JANGAN ABAIKAN!!!



2 komentar:

Air, Embun, Bintang, Langit, Pelangi

Menghargai hidup, itu artinya menghargai apa2 yang Allah berikan kepada kita. Kesusahan, kesenangan..
adalah bagian agar hidup menjadi lebih hidup.
seperti air yang bermanfaat..
seperti embun yang bening menggeliat
seperti bintang yang rela menunggu jutaan tahun untuk memancaarkan sinaarnya..
seperti langit yang biru berkisah..
seperti pelangi yang tak sempurna bulatnya..

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!
Semoga bermanfaat.

Label

Powered By Blogger