Oktaviana Miftakhuljanah: Orang-orang biasanya memanggil saya Okta, dedek, adek, Vina, Mj, Outy, Mbak, Ayuk, Kakak, Mifta (ini panggilan kesukaan saya dari guru terfavorit saat SMA) ^_^.
Eh tapi banyak lagi panggilan-panggilan kesayangan
yang mesti disensor #ups ;
Saya seorang yang sederhana, tapi tidak ingin
menjadi biasa-biasa saja. Pendiam, tapi orang-orang sekeliling saya tidak ada
yang percaya kalo saya ini pendiam T.T. Humoris, nah untuk yang satu ini semua
temen-temen baru percaya ~_~V.
Kalo faktanya saya lahir di Klaten Jawa Tengah, 19 Oktober 1990. Tapi kalo di akte ditulis lahirnya di Sumsel >_<. yowes ra popolah.. Ibu-Bapak asli Klaten, hanya saja parahnya saya canggung memakai bahasa jawa. Cuma kalo orang ngomong pake bahasa-jawa, saya ngerti koq, serius deh.. :D :D :D
Nama
saya itu punya arti tersendiri lho, Okta itu 8, artinya saya anak kedelapan. #eh,
bukan ding.. xixixi :D.
Okta, karena saya lahir dibulan kedelapan "Oktober" ini pemberian
dari Ibu saya, Viana, karena kakak saya lagi doyan2nya sama nama Vina,
tapi ditambah sedikit hurufnya biar namanya lebih "ideal"
~tsaaahhhh~. Miftha itu artinya Kunci, dan Jannah itu artinya surga, jadi
Miftakhuljanah artinya Kunci Surga: ini nama pemberian dari mbah saya, yang paling hebat dan saya sayangi ;))
Setelah
3 bulan di Klaten, langsung diboyong lagi ke palembang tepatnya di layo. Dan
beginilah hasilnya, saya benar-benar kesulitan bicara bahasa asal saya
"jawa-tengah" :(. Mengecam pendidikan dasar di layo normalnya SD
yaitu selama 6 tahun. Di sini semua temen-temen SD mengenal saya sebagai sosok
yang sangat pendiam (bisu kalii) -___-a. Sifat ini mengalir deras dari DNA
Bapak saya. Dan kemudian melanjutkan lagi pendidikan menengah juga di layo.
Mulai SMP kelas 2, saya baru mulai berubah. Sedikit rumpi dan suka ngebanyol
(kata temen-temen sich) :p. Sebenarnya saya tetap seorang okta yang pendiam dan
pemalu :p, bahkan sampe sekarang. Untuk pendidikan menengah atas pun saya
nikmati di layo tacinto ini. Dan bahkan sodara-sodara, sampai kuliah pun saya
masih segitu cintanya sama layo ~_~. Tapi alhamdulillah, saya bersyukur
setidaknya bisa selalu dekat dengan orang tua. Saat ini saya sedang berusaha
sekuat tenaga saya untuk menamatkan kuliah saya, di Universitas Sriwijaya, Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis. Berharap pasca
kampus nanti, benar-benar bisa menerapkan disiplin ilmu terkait agribisnis.
”Salah satu kebiasaan petani adalah hanya menghitung penerimaan, bukan
pendapatan” Miftakhuljanah, 2012. Maka saya ingin, petani merubah pola
pahamnya. Semua petani itu bisa kaya, asalkan ia mau kaya. Simple :)
Saya sebenarnya tidak terlalu suka menulis, cuma suka kebelet sendiri mosting "rangkaian kata" (laahh), tapi rangkaian kata ini belum bisa disebut tulisan. :D
Nun. Demi Pena, dan apa yang mereka selalu tuliskan.. (Al Qolam:1-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar