Selasa, 01 Mei 2012

Fitrah itu… “Seujung Kuku”


Pernah dengar kata-kata gombal ini, “aku mencintaimu seujung kuku, meski terlihat kecil. Tapi ia tumbuh secara rutin..” #tsahhh.. gembel.com banget -_-
Sebenernya sih benar, terkadang kita berniat menyukai seseorang hanya sebatas “seujung kuku” saja. Namun, ternyata ketika kita memotongnya. Ia lagi dan lagi tumbuh tak dipotong juga makin tumbuh. Lantas? Harus bagaimana..


Perasaan suka, kagum, atau bahkan cinta merupakan hal yang wajar, manusiawi, ataupun fitrah, dan itu juga menunjukkan kalo kamu normal. Tul gak? Ya iyalah..
Sudah tejadi sejak dahulu kala, sejak Zaman Nabi Adam As dan Siti hawa. Nabi Adam yang kala itu hanya diicptakan sendirian merasa kesepian, lantas diberikan seorang teman oleh Allah, yang diciptakan Allah dari tulung rusuk bagian kiri yang paling atas.
Begitu pula dengan kita, yang hanya manusia biasa.. bukan Nabi ataupun Rasul. Tentu sudah menjadi fitrah bagi kita ketika merasakan hal yang kadang buat “dag dig dug”.
Seseorang yang tiba-tiba hadir dalam hidup kita, dengan menawarkan ribuan kebaikan dalam dirinya. Bahkan terkadang, saat kita sedih gulana, dia bisa menjadi tempat kita “bercurhat ria”. Bagimana tidak, gayung bersambut.. pulau demi pulai harapan bertaut, dan akhirnya cinta bersaut-sautan.

Seperti ketika itu, saya mengharapkan dan meminta Allah menghadirkan sosok yang dapat menenangkan saya yang benar-benar berada dalam masalah besar. Orang itu benar-benar hadir dengan segala kebaikannya. Pada awalnya, semua terjadi sewajarnya.. namun makin dalam menyelami lautan, semakin indah dan takjub.  Wah curcuol inii..
STOP it!! Itu masa lalu. Tapi tetap saja ngefek sama masa depan kan?? #right??
 
Kalo kata Ustadz, ketika kita pernah ada some problem terkait masalah hati sama seseorang, nantinya ketika kita menikah kita akan menyesal sendiri.
Allahu.. Ampuni kelalaian ini.. :’((


Hati-hati, ketika fitrah itu berubah menjadi fitnah. Nahlonahlo.. bukan nano-nano yakk.. >_< #ups
Ngeri kali.. ketika mendengar desas desus kasus masalah fitrah ini.
Awalnya temen, jadi demen..
Awalnya patrner kerja, tau-tau..  #deg

Siapa yang tau, ada ”hati” dibalik interaksi. Maka dari itu pula Allah meminta kepada kaum hawa untuk menjaga dirinya, mulai dari sikap, tutur kata, dan tentunya penampilan.
Sedang kepada kaum adam dan hawa juga, diminta untuk menjaga pandangannya. Tapi pada kenyataannya, cinta tak hanya datang lewat pandangan lho.. karena ada juga cinta yang besemi lewat suara. Aduh gimana ceritanya ya??
Iya, ternyata suara juga bisa menghembuskan nafsu #Astagfirullah
                                                                                                        
Intinya, kalo jatuh cinta jangan nanggung2. Gimana tu?
1-     Cintai seseorang yang emang layak buat dicintai. Gak bicara fisik ya ini. Maksudnya layak dicintai dari sisi agama. Gak ada agama kita minta kita mencintai “pacar” kita, yang ada itu istri/suami. ;) so, dari pada cintamu nanggung-nanggung, mending nikah ájalah.. yukk marii.. jangan di pending.. *tsahhhh*  ~belomsiap….~
2-     Kalo belum siap nikah, artinya belum siap juga untuk mencintai dung. ;)
3-     Oke? Jadi Intinya? “Cinta itu sakral, maka cintai orang setelah melalui hal yang sakral. Saat si dia mengucapkan “saya terima nikahnya…..” #dug
4-     Nikah itu katanya bukan masalah materi, tapi masalah Nyali!! #ups
5-     Segerakanlah meraih cinta yang halal itu.. *lalalalala,bernyanyi tanpa dosa* :p
~ngemeng2 yang nulis udah siap belon??~ -_____-”


Bukankah dari sejurus mata ia menangkap bening, lalu dari sanalah setan berkelana mengekang alam pikir. Pikir.. pikir… dan pikir lagi.
Setelahnya, ada jutaan bayang yang melanglang buana.. mencari titik terlemahnya..
Ia lah hati yang begitu lembut namun mudah mengeras.
Ia lah hati, yang bening namun mudah terkotori.
Ia lah.. muaranya kata CINTA.
Entah hanya kata sekedar kata, atau kata penuh penafsir..

Kau dibuatnya resah mendua
Kau dibuatnya gundah tiada ujungnya..
Mencari definisi yang abstrak dalam maya

Itulah, jatuh cinta..
Menyakitkan.
Namun menyenangkan..
Seolah berisinya kopong
Seolah berdirinya kokoh menopang..

Itulah, jatuh cinta..
Mudah.
Tinggal kau jatuhkan saja hatimu pada seseorang
Lalu sakitnya rasa jatuh dibuat menyenangkan
Kala kedua retina lengkap menangkap hadirnya

Itulah ia...
Jatuh cinta

 "Berhati-hatilah dengan hati, karena hati terkadang tidak hati-hati, sehingga ia mudah sekali jatuh hati ke dalam hati, hati..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Air, Embun, Bintang, Langit, Pelangi

Menghargai hidup, itu artinya menghargai apa2 yang Allah berikan kepada kita. Kesusahan, kesenangan..
adalah bagian agar hidup menjadi lebih hidup.
seperti air yang bermanfaat..
seperti embun yang bening menggeliat
seperti bintang yang rela menunggu jutaan tahun untuk memancaarkan sinaarnya..
seperti langit yang biru berkisah..
seperti pelangi yang tak sempurna bulatnya..

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!
Semoga bermanfaat.

Label

Powered By Blogger