Kamis, 03 Mei 2012

#BINTANG


 Tiba-tiba aku ingin bercerita tentangmu, kenapa?ada apa? Entah. Telah sama-sama jauh kita melangkah, mengasingkan diri kita masing-masing, meluapkan cahayamu jauh ke angkasa, atau meniadakan gugusan yang telah tersusun. Ingin aku melupa, tapi tak bisa. Ingin aku mendua, itu terlebih lagi tak bisa.
Kau hadir dalam gelap dan pekat, menebarkan satu cahaya. Satu cahaya yang cukup buatku takjub. Walau nyatanya, kau belum hadir dalam figura nyata. Tapi sungguh, di sekerjap mata memandang. Aku tak bisa menyembunyikan pesonamu. Sungguh. Meski aku terpaksa menghindarkan hati ini untuk tidak menghadirkannya di sekitarmu. Namun kau berulangkali harus membuatku, takjub. -terdiam-

Bersamaan dengan penyusunan kata dalam #LPJ ku ini. Nyatanya kau mampu mengalihkannya buat mu, BINTANG. Aku sungguh sulit untuk menggambarkan, betapa dalam kondisi sepelik ini aku masih mencari-cari luang untuk sekedar mengingat bagimana cahayamu kemarin. Cahyamu kemarin, yang tergenang dalam memori khusus dalam otakku.
Sungguh, hampir genap 5 tahun keberadaanmu nyata menjadi efek jera bagiku. Jera akan pikatnya cahayamu kemarin. Aku jera mempercayaimu benderang dalam hatiku. Namun lebih jera membiarkanmu hilang di balik benderangnya siang.

Harus bercerita apa? Tentang titah langit yang belum sampai pada peraduannya? Atau tentang merpati putih yang masih setia mengantarkan surat-surat diam kita. Ingin bercerita apa? Banyak hal tentangmu yang nyatanya membuatku menggulana dalam ceria.

Hari ini, malam ini. Lagi-lagi kau memfigura batin terpojokku untuk kembali memutar ingatan..........
>>>>>>>>>>>>>>>>>loading<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Kala itu, tak jelas rasanya awal mula dari pertemuan dua titik ini, kau dan aku.  Antara cahaya dan kegelapan. Kau selalu mengangkasa, sedang aku selalu berada dikerendahan. Kita berbeda, jauh berbeda. Kita terpisah oleh ribuan tembok yang menjadikan jalan pertemuan kita tak ubah seperti labirin. Tapi apa daya, kita tetap satu dan akan bersatu di saat nanti. Saat yang telah diguratkanNya... Kita sama-sama tunggui saja saat itu, di saat cahayamu menerangi gelapku, saat mendung sekalipun.

Bintang, cahayamu itu biarlah tetap diam dalam ribuan makna. Makna yang hanya aku dan kau yang Tahu, dan Dia tentunya.

”Bintang malam sampaikan padanya, aku ingin melukis sinarmu di hatinya..” :)


@Mejarumpi :sebelum suksesi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Air, Embun, Bintang, Langit, Pelangi

Menghargai hidup, itu artinya menghargai apa2 yang Allah berikan kepada kita. Kesusahan, kesenangan..
adalah bagian agar hidup menjadi lebih hidup.
seperti air yang bermanfaat..
seperti embun yang bening menggeliat
seperti bintang yang rela menunggu jutaan tahun untuk memancaarkan sinaarnya..
seperti langit yang biru berkisah..
seperti pelangi yang tak sempurna bulatnya..

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!
Semoga bermanfaat.

Label

Powered By Blogger