Sabtu, 11 Februari 2012

ADKP (Aktivis Dakwah Kampus Pengangguran)



Ketika mereka bilang, mana ada istilah ”nganggur” dalam dakwah ini..
Ketika mereka bilang, mana ada kita waktu, Cuma buat sekedar terpikir ”nganggur, waktu luang..”
Tapi.. coba kita tengok lebih ke dalam. Ada apanya, apa adanya. Dakwah kampus ini..
Ketika kita bilang, kita kekurangan Kader.. namun faktanya. Entahlah?? Kitakah, kitakah yang disindir2 oleh Rasulullah...
Diriwayatkan  dari Tqausan r.a Rasulullah SAW bersabda: “akan terjadi, bersatunya bangsa-bangsa didunia menyerbu kalian seperti sekelompok orang menyerbu makanan”. Salah seorang sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami dimasa itu sedikit”. Rasulullah menjawab : “jumlah kalian banyak tapi seperti buih dilautan. Allah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan Allah menanamkan penyakit ‘wahan’ dalam hati kalian.” Lalu ada yang bertanya lagi :“apakah penyakit ‘wahan’ itu ya rasulullah?” Beliau bersabda : “ Cinta kepada dunia dan takut mati!”. (Silsilah hadist shahih no.958). ”

Benarkah, benarkah itu kita Sahabat... ada apa?? Apa ada....?? Niat yang Salah? Tujuan Yang Bergeser..?? atau Apa?? Ada apa?

Dalam suatu daurah yang pernah saya ikuti. Saya berkenalan dengan seorang akhwat daerah tetangga, perkenalan singkat. Lalu tiba2 saja menjurus kepertanyaan sederhana, ”aktif dimana ukh?” ”LDF ukh” jawabnya. ”tapi...” ”tapi apa ukh??” tanya ku. ”sebenarnya kurang terlalu aktif ukh..” ”koq bisa” tanya ku terheran. ”iya, soalnya yang aktif ya mereka2 aja. Kadang merasa ane banyakan ”nganggur”nya ukh. Merasa kurang diberdayakan” ”oohhh” gumamku. Lama, melintasi benak. Ketika itu aku ingat, daurah yang ku ikuti tak sembarang orang mendapat undangan. Tidak seperti daurah sebelumnya. Akhwat tadi berarti termasuk orang yang ”hak” nya sudah pada kapabilitas yang tinggi, sehingga dia juga termasuk dalam peserta daurah ini. Tapi, kenapa kenapa dia bisa berkata ”nganggur, kurang diberdayakan..”. apakah karena jumlah kadernya sudah melampaui batas. Apa dengan jumlah yang ”sok banyak” ini. Terkadang membuat kita lupa dengan sahabat2, saudara2 seperjuangan kita. Apakah dengan jumlah kader yang ”sok banyak” tadi. Bisa membuat kita, menepiskan saudara2 kita yang lainnya. Yang sebenanrnya punya kapabilitas yang bagus. Mungkin.

Terkadang, saking sibuknya kita nyatanya membuat kita Lupa. Ada saudara kita yang ”mau” membantu, sekedar membagikan pundak kuatnya untuk kita. Mau berbagi dan mengukir indahnya kata”amal Jama’i” itu. Namun nyatanya, yang terjadi adalah.. kita kebanyakan pake perasaan. Perasaan takut2 kalau nantinya ia menolak ajakan kita, perasaan yang menimbulkan Zhon2 (prasangka) yang justru makin hari, makin membuat ia menjauh.

Terkadang, saudaramu itu ingin membantumu.. hanya saja, kadang melihat mu seliweran kesana kemari tanpa sempat menyapanya, membuat dia bingung dan bertanya dalam hati kecilnya ”apa yang bisa ku bantu..”.
Terkadang, saudaramu memang terlalu segan memulainya. Karena ia lebih dibuat bingung karena mondar-mandirnya kamu. Sehingga membuatnya bingung harus berbuat apa. Kadang ada juga yang berdalih, ditepis dengan kata ”masak harus disuruh, fastabiqul khairat donk”. Tapi terkadang posisinya tak semudah itu.
Ketika ia bertanya secara terang2an padamu ”apa yang bisa ku bantu..?” kau malah menjawab ”semua sudah beres”.

Ya inilah yang terkadang secara tidak langsung terjadi. Salah satu penyebab adanya istilah ”Nganggur” it sebenanrnya karena kita sendiri. Kita yang kurang berbagi ”amal” kepada saudara2 kita.
Entahlah, hanya saja.. ini sampe sekarang masih sering terjadi. Amal2 yang sebenanrnya lebih produktif ketika ditanggung bersama. Malah terkesan membuat kita capek dengan mengerjakannya sendirian.

Jikalau kita banyak, kita memang banyak. Tapi tak jauh layaknya buiih..
Jikalau kita banyak, kita memang banyak. Tapi seberapa banyak kah kader2 yang ”Ngagur” akibat kurangnya berbagi amal tadi.
Jikalau kita banyak, coba kita hitung2 lagi. Berapa persentase ADKPnya dibanding ADKproduktiv nya??.

Duhai Allah..
Jagalah ketulusan Niat di hati-hati kami
Hingga berkah amanah
Hingga berkah setiap petuah
Hingga kami benar2 berjumpa denganMu
Karena hasil keras perjuangan kami

Biarkan kami mealngkah bersama..
Menuju surgaMu
Memagut indahnya pertemuan denganMU

Di jalan dakwah ini
Bersama melangkah..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Air, Embun, Bintang, Langit, Pelangi

Menghargai hidup, itu artinya menghargai apa2 yang Allah berikan kepada kita. Kesusahan, kesenangan..
adalah bagian agar hidup menjadi lebih hidup.
seperti air yang bermanfaat..
seperti embun yang bening menggeliat
seperti bintang yang rela menunggu jutaan tahun untuk memancaarkan sinaarnya..
seperti langit yang biru berkisah..
seperti pelangi yang tak sempurna bulatnya..

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!
Semoga bermanfaat.

Label

Powered By Blogger