Seperti biasa, persis seperti
jum’at-jum’at sebelumnya. Adalah saat harus berhadapan dengan tatapan khas
adik2 mentoring saya di Sekolah menengah atas yang juga pernah menyimpan banyak
kenangan dalam memori otak ini.
Hahh.. sayangnya untuk kali ini. Saya benar2 tidak punya persiapan untuk
mentoring. Jadi saya sesegera mungkin SMS ke salah satu adik mentoring bahwa
hari ini tetap mentoring, walaupun tanpa mataeri. Huhuhu -_-. Maap ya dek..
Yahh, benar kata salah seorang ustadz yang mengisis salah satu Daurah
Murabbi/tutor yang pernah saya ikuti, bahwasanya untuk mengikat hati. Harus
pula dengan hati yang siap dalam segala hal. Dan karena saya jauh dari kata
siap, maka alhasil.. jeng jeng.. adik mentoring yang datang hari ini tak
seberapa, belum lagi mereka juga ada yang izin untuk pulang latihan menari. Ya
ya ya.. sedihnye..
Tak apalah, toh akibat juga terjadi karena faktor sebab yang dilakukan..
Tak ada materi yang saya persiapkan hari ini, tak pula dengan games, juga
tidak dengan nobar atau bedah buku. Jadi adek-adek pun bingung. Lalu ada yang
nyeletuk (red-ngomong-langsung) ”cakmano klo curhat2 b mb??.. cerito2”.. iya
dek, itu maksud mb. Dalam sebuah buku yang saya lupa judulnya.. tiktoktiktok..
masih tetap lupa.. ckckk...
Di sana disebutkan bahwasanya halaqah itu tidak hanya produktif, tapi juga
dinamis. Jadi tiap pekan, jangan hanya materi, isi selingan2an yang membuat
mentor jadi tertarik, apalagi mentornya anak SMA. Sebenarnya untuk cerita2
sudah lumayan sering dilakukan, tapi dalam intens waktu yang gak sebanyak hari
ini..
Jadi sebelum adek2 bertanya, saya mulai dulu lah dengan beberapa pertanyaan
sederhana tentang sekolah, tentang rohis mereka, maksud hati memancing mereka
untuk bertanya. Saya sudah wanti-wanti, apa kira2 pertanyaan yang biasa diajukan
seorang anak SMA. Tentu banyak yang pahamlah..
Dan nyatanya benar, salah seorang adek sudah mengutarakan secara tersirat
bahwasanya ia ingin bertanya. Saya melihat betul sorot matanya yang malu dan
ragu ntuk bertanya, dan saya sangat bisa menebak inti dan maksud pertanyaan itu
akan mengarah kemana. Haaah.. #sipembacakarakter. Dan si adek pun berkata
”pengen nanyo, hal yang dak boleh dilakukan. Tp sudah lumrah dilakukan mb”.
Dagdigdug.. ayolah dek, ayo, come on.. ayo kau katakan saja. Detik berlalu,
saya masih memancing apa yang akan dia tanyakan..
Tiktoktiktok..
Sampe akhirnya, jeng jeng.. ada salah seorang adek yang nyeletuk. ”pasti
nak nanyo tentang ”linjangan” (-red:pacaran). Dia Cuma tersenyum sambil
menundukkan wajahnya. Adek..adek.. lucu sekali adek ini.. :D.
Yah setelah itu akhirnya dia bertanya juga, terkait pertanyaan yang dia
maksudkan di atas. Saya agak keki, mati gaya, dan glagapan juga. Iya, setiap
adek2 mentoring bertanya masalah ini, kadang buat saya jadi bingung sendiri..
Cuma bisa bergumam ”maklumlah dek, mb mu ini tak pernah pacaran”. Tapi itu bisa
jadi patokan juga, buat menjawab pertanyaan sesuai dengan kadar anak SMA :).
Seperti hasil materi yang saya dapat sebelumnya, tentang
pertanyaan-pertanyaan yag menjurus pada ini. Dalam hal ini, Kita mungkin tidak
bisa melarangnya untuk tidak pacaran lagi, karena kalo kita langsung ”mematok”
adek-adek kita untuk langsung ”tidak melakukan maka alhasil adek-adek itu akan
pada kabuuurr secara #random #IngatSkripsi ~> ABAIKAN! :p. Tetapi setidaknya
kita bisa memberitahunya lewat cara yang lebih lembut, misalnya dengan meminta
dia untuk ”mengurangi” cara yang berlebihan dalam pacaran itu sendiri. Saya
Cuma menjawab, sesuai dengan trik yang diajarkan dari hasil materi tersebut.
Pertama-tama saya katakan saja ”ya pacaran mungkin memang gak ada dalam
islam dek, ” Wa la akrabul zinah” dan janganlah kamu mendekati zinah. Zinah tu
dek, sebenarnya bukan Cuma zinah anggota badan, tapi ada juga zinah hati, zinah
mata”. Si adek ”jadi cakmano mb..??” saya ”tapi kalo menyangkut fitrah emang
sulit dek. Tak ada yang bisa menolaknya. TAPI. Usahakan jangan sampai cara
berpacaran adek itu berlebihan, misalnya kalo pegi sama pacarnya usahakan
jangan berduaan aja. Ajak satau kaawan lagi”.. #tsahh... mungkin ni adek mikir, mb ini
ada-ada aja. Masak iya, pacaran ngajak temen. >_<.
Tapi ternyata sodara-sodara, apa yang dituturkannya sedikit membuat lega
saya, dia bilang ”iyolah mb, ketemu be jarang mb. Paling Cuma lewat sms
or telpon mb, itupun dak sering koq mb”.
Haaaah… sedikit legowo. Walaupun masih
juga di dalam hati yang terdalam dan sedalam-dalamnya pengen bilang “lebih
bagus lagi sich, pacarannya nanti aja dek” #eaa.. situ oke mb?? Ckckkc -__-“
Kedua, saya jelaskan sedikit tentang
sifat-sifat dasar seorang wanita dan perempuan. Tantang wanita yang orientasinya kemana, terus laki-laki yang orientasinya
kemana. Sampe adek-adek itu sedikit bergidik, mungkin mereka sedikit tersentil
dan mulai terbuka pikirannya dan menjawab sendiri pertanyaan ”kenapa ya Islam
melarang kita ”pacaran” ?”. Iya itulah indahnya islam, yang menghargai wanita pada
setinggi-tingginya penghargaan. Terlalu banyak hal untuk menjabarkan masalah
ini, tapi saya yakin adek-adek yang cerdas ini mulai berpikir. Islam tak pernah
ingin ”membatasi” kapasitas seorang wanita dalam bidang apapun, tapi islam
meletakkan wanita pada derajat yang memang sesuai kodratnya.
”coba pikir dek, kan belum tentu orang yang kita pacari itu jodoh kita. Kalo
dia sudah tau-tau ada di hati kita. Kasian dong dek sama jodohnya” ucap saya,
sedikit lirih.
Ketiga, lalu ada pertanyaan lagi dari adek ini untuk temennya, tapi juga
ditujukan ke saya ”pernah ngeraso iri dak ngeliat orang pacaran, pengen pacaran
misalnyo??”. Salah satu temannya menjawab ”idak jugo ah..biaso b..” wah wah,
seneng. Ternyata dari adek-adek yang datang ini, yang pernah pacaran cuma satu,
yang tiganya belum pernah pacaran. Dalam hati tau-tau aja saya ikut menjawab
pertanyaan adek tadi ”sama sekali tidak dek, karena justru orang yang tidak
pernah pacaran itu istimewa” sambil senyum 5jari. :D :p
Setelah selesai curolnya, mentoring ditutup dengan adab penutup majelis.
Saya pulang pake angkot kuning, sambil berpikir mendalam sedalam-dalamnya.
Hari ini hati saya ditampar-tampar lagi...
Okta..Okta... ayo ayo jaga hati!!!! ~> JANGAN ABAIKAN!!!
wa laa taqrobuzzina... bukan akrobul zinah...
BalasHapusiya ukh salah... astagfirullah... -____-"
Hapus