Tak pernah lagi aku menanti kedatangannya saat petang menjelang
Tak pernah lagi aku berhias menanti ia kembali dengan limpahan harapan
Tak pernah lagi aku menanti kedatangan, pertemuan atau percakapan
Tak pernah lagi aku menanti derap kakimu yang datang setelah selesaikan tugasmu
Lalu aku nyalakan cahaya di tangga yang selalui rindu bahagia saat kau pijakkan kakimu
Aku tak lagi bergegas saat engkau tiba dengan senyum di bibir walau beratnya penderitaan
Dan rumahku dipenuhi cahaya ucapan selamat yang benderang dengan keanggunan
Dan jam dinding yang berdetak, bilakah senja kan tetap setia pada kita?
Dan kelopak mataku terpejam tenang, tiada kecemasan pada berbagai cobaan
Tak ada lagi lantunan doamu mengetuk jiwaku kala subuh menjelang
Tak ada lagi lantunan adzan di alam bebas yang menyentuh telingaku
Lalu ku bertanya pada Yang Kuasa; tidakkah ada seorang pun yang mendengar seruan dariku?
Tidakkah engkau lihat kerinduan pada syurga atau cinta pada langit?
Tidakkah engkau lihat janji dari Allah? Telah tibakah saatnya bukti kesetiaan itu?
Lalu ku berjalan bagai sosok diamuk rindu karena cinta pada seruan?
Sudahkah engkau bertemu dengan kekasih tercinta di sana? Seperti apakah gerangan pertemuan itu?
Di sisi Allah di syurga Firdaus dalam limpahan karunia-Nya?
Sudahkah kalian berkumpul bersama dalan ketentraman dan perlindungan dari-Nya
Bila demikian, selamat datang kematian, selamat datang ceceran darah!
Niscaya aku kan bertemu kalian, janji setia nan tulus
Hari-hari yang kita lalui dengan derai air mata dan cobaan, kan diganjar Allah dengan syurga-Nya
Hidup dalam keabadian, tiada rasa takut pada perpisahan dan kefanaan
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/11/16703/dai-dan-mujahid-muhammad-kamal-as-sananiri-bagian-ke-2-selesai/#ixzz1smdwlOFH
Ini hasil dari tasqif sore tadi. Salah satu contoh wanita keren ini..
"Karena dibalik kesuksesan seorang pria, ada wanita hebat di sampingnya"
^_____^
Senyum 5 cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar