Senin, 9 April 2012
Ada apa dengan huruf ”S” dan angka 9??Aku suka, aku selalu suka huruf ”S” yang terukir indah dalam hidupku. Entah, apa misteri dibalik huruf ini. Yang jelas, aku selalu suka huruf ”S”... ;’)
Setelah tepat pukul 06.00 WIB semua sudah siap. Beres, aku akan segera
pergi. Gumamku dalam hati. Lalu selang menit kemudian, kakak datang menjemput
dengan mobil. Di dalam mobil sudah ada, teteh ipar, ibu mertua kk dan adik ipar
ku. Aku duduk di jok mobil belakang dekat jendela. Kemudian setelah semua
barang yang akan di bawa dimasukkan ke dalam mobil, mobil pun melaju, seiring
dengan melajunya pikiran ku di gerbang menuju labirin ini. Mobil memutar arah
ke arah pasar untuk menjemput teman yang akan pergi bersam-sam saya. Ya tempat
penelitian kami sama, hanya sampel dan permasalahnnya berbeda. Setelah
menjemput dia, mobilpun melaju lagi ke arah palembang. Ya perjalanan ku baru
akan dimulai.
”aku hanya pergi tuk sementara,
bukan tuk meninggalkanmu selamanya.. ku pasti kan kembali pada dirimu..
tapi..kau...jangan...”
Hari senin, sudah bisa ditebak bahwasanya kondisi jalanan palembang pasti
akan macet dan sesak sekali apalagi pagi, dan tentunya hari kerja awal. Sekitar
pukul 7.30 wib kami sudah berada diseputaran jalan palembang, akan tetapi belum
di tempat yang akan dituju. Sebelum ke sana, disempatkan mampir dulu ke rumah
sakit. Karena adik ipar ku dari kakak akan menjalankan operasi kecil. Setelah
ke rumah sakit, mobil melaju lagi.. menuju tempat yang menjadi titik awal
perjalanan yang menegangkan ini #eaaa.. :p
15 menit kemudian...
Sampailah di PTC, letak perusahaan itu soalnya tidak jauh dari salah satu
mall terbesar di Palembang itu. Setelah sampai, mulailah mencari-cari teman ku
yang sudah sampai duluan di sana. Iya, kami penelitian bertiga di tempat yang
sama di Kecamatan Tulung selapan, untuk mendetilnya next seasion ya :p.
Setelah bertemu dengan teman ku itu, ternyata kepergian kami yang awalnya
disepakati jam 08.00 ternyata jadi diundur menjadi jam 09.00 WIB. ya ya
ya..angka 9 lagi, sesuatu sekali ;). Lalu aku, mama, dan teman-teman
sepenelitian duduk diruang tunggu perusahaan, menunggu waktu pengunduran
keberangkatan. Tak lama setelah duduk, bapak yang akan mengiring dan mengantar
perjalanan kami datang. Bapak itu tiba-tiba saja langsuang bertanya ”siapa yang
penelitian tentang sonor??” aku langsung mengacungkan tangan. Melihat ekspresi
dari bapak itu, seolah-olah penelitian ku ini benar-benar butuh tenaga yang
ekstra untuk menanyakan kepada responden (petani-red). Ha iya, aku juga ngeh dan langsung nalar,
penelitian ini memang sesuatu. Bagaimana tidak, soalnya penelitiannya tentang
sesuatu yang sudah di larang sekarang oleh pemerintah. Tentu ketika aku
bertanya perihal itu, mana ada yang mau mengaku telah melakukan hal yang
dilarang itu. Gubrakk..dug..dug..dug.. coba sodara-sodara bayangkan, bagimana
penelitian ini benar-benar membuat saya menggalau. Rasanya ada yang
bergendang-gendang berisik dipikiran ini, untuk meninggalkan saja penelitian
yang sesuatu’ sekali ini.. haa... segitunyakah? Tidak koq, tidak.. ”Aku Bisa!!”
sergahku dalam hati yang mendalam sedalam-dalamnya.. ;’)
Awalnya perjalanan ini akan dimulai di BKB di tempuh dengan jalan air, tapi
ternyata alur perjalanan. Perjalanan akan di tempuh lewat jalur darat terlebih
dahulu, baru setelah itu akan ditempuh lewat jalan air. Tak sabar menanti [ukul
9.00 WIB.
Tiktoktiktok...
Selang menit kemudian...
Bapak dari perusahaan yang akan mengantarkan kami datang lagi, mengatakan
untuk siap-siap berangkat. Sebelonnya ke ”belakang” dulu lah.. tas siap
dimasukkan ke bagasi mobil. Wadoooh.. ternyata sumpek sekali melihat tas saya.
Full >_<’..
Setelah selesai, saya berpamitan dengan mama dan kakak. Tanpa saya sadari,
ternyata sudah dari WC tadi, mama saya tersayang menangis.. oh mama.. ku mohon
jangan saat ini. Mama.. iya memang ibu yang sensitif dan lembut, bahkan sifat
sensitifnya itu mengalir kuat dalam diriku ini. Tak sanggup bila harus jujur,
berpisah dengan mama. Mama memang memanjakanku dan menyayangiku. Banget. Cuma
satu hal yang terbayang, bagaimana ketika aku telah menikah nanti.. sayang mama
so much.. :”)
Jadi benar-benar tak tega melihat mama menangis saat kepergianku.. aku akan
pulang ma.. tenang.. ^^.
Bismillah, sudah di dalam mobil yang akan membawa kami ke tulung selapan.
Perjalanan benar-benar baru dimulai. Menelusuri palembang, lalu melewati
jakabaring. Lewat sini jadi keinget seagames kemarin. Bangunannya masih seperti
kemarin, tapi tempat ini tidak serame ketika seagames kemaren tentunya. :D
Aku duduk tepat di sisi kiri mobil, dekat jendela, sehingga tak ada yang
menghalangi pandanganku kecuali warna gelap kaca obil itu sendiri. Mobil terus
melaju hingga sampai lah di rambutan. Daerah ini sering ku dengar, tapi aku tak
pernah ke sini langsung. Semakin
ke sana, semakin tempatnya sepi dan hanya terdiri dari pepohonan. Ada pepohonan
karet yang memang sengaja ditanam yang merupakan kebun orang, tapi ada juga
pepohonan yang memang tumbuh liar dengan sendirinya. Mobil makin melaju dengan
kondisi jalan yang tak terlalu baik, semaki ke sana jalannya semakin memburuk.
Ini ni contoh kerja pemerintah yang tak merata dalam perbaikan jalan. Wajar
saja masyarakat kebanyakan memilih golput saat pemilu, karena mereka merasa
juga memilih siappun. Toh tak akan merubah nasib mereka. Ok, akhirnya tibalah
di jalan tanah merah yang agak lembek akibat sisa hujan semalam yang
menggenang. Kanan kiri terdiri dari hutan yang bisa dibayangkan sangat jarang
orang lewat di sana. Haa.. sungguh terlalu, kakak yang mengendarai mobil ini terus
melaju dengan gaya mengemudinya yang membuat tubuh ini terguncang-guncang. Inget kakak. Seandainya kakak yang
mengemudi, pasti tidak akan sekasar ini.. hah huuft.. satu hal yang tiba-tiba
terlintas dalam pikiran ini. Bagaimana kalo mobil ini tiba-tiba macet, atau
terpelosok, atau bannya pecah, atau habis bensin? Haa.. tidak tidak.. jangan
sampai. Dengan kondisi di tengah hutan dan tanah merah yang becek itu. Gak
kebayang kalo sampe hal itu terjadi. Jalan kaki aja dah ke tulung selapan..
#glekk.. >_<”/
3 jam kemudian...
Sampailah kami di kecamatan tulung selapan, tapi ini baru kecamatannya.
Belum sampai ke tempat yang akan kami tuju. Di sini sudah termasuk maju dan
ramai, persis seperti bayanganku. Kalo penelitiannya di sini saja, mugkin gak
akan berasa penelitiannya, daerahnya mirip-mirip saja seperti layo :D. Setelah
selesai makan siang dan shalat dzuhur, perjalanan kami lanjutkan. Perjalanan
ini akan di tempuh lewat jalan air, lebih tapatnya menggunakan speedboat (bener
dak tu tulisannyo :p). Melihat suasana di dermaga (bahaso kerennyo), saya sudah
bisa menebak-nebak tempat yang akan kami tuju nanti seperti apa.. huuft haaa...menarik
dan membuang nafas terdalam. Sebelum pergi bapak dari perusahaan mulai
menakut-nakuti, kalo di daerah itu nanti seperti ini lah, seperti itulah.. huaaah.. biasa aja lah pak. Tau aja kalo
muka-muka ini sudah memelas..>_<.
Naik speedboat, bremmm... kira2 seperti itulah bunyinya (versimakso).
Perjalanan akan ditempuh lagi dalam waktu 3 jam. Ampun.. lama kalinya.. sudah
ditafsir2, akan sempat untuk shalat ashar. Tapi ternyata, belum sampe setengah
perjalanan.. Tiba-tiba speed yang kami naiki mati mesin. Allah.. ado-ado be
ini.. -_-”
Tau nian ini speed kalo kami orang datangan, walaupun untuk naik speed
sudah yang keduakalinya. Tapi sempat sesuatu juga saat mesin mati, karena
speednya yang terbuka dan ukura kecil, kami juga tidak pakai savety :p. Kalo jatuh
or tenggelam kan bisa berabe, secara dengan bangga aku katakan aku tidak bisa
berenang, kalo nyelem sih bisa. Cuma gak timbul lagi.. >__<
Lama.. dan berulangkali si bapak sopir membenahi mesinnnya. Tak
bisa-bisa,.. selang menit kemudian dia menelpon bapak lain untuk membantu
membenahi speednya. Setelah bapaknya datang dan nimbrung, tetapsaja.. selang
jam kemudia mesin tak jua benar. Dan berakhirlah kami dengan naik speed bapak
kedua ini..
Perjalanan berlanjut, sambil melirik kanan kiri yang semuanya air dan
ditumbuhi tanaman air seperti perumpung, pandan, nipah, nibung, dll (WOW,
hebat.. aku hapal nama tanaman-tanaman itu.. gkgkgkkg).
Aku cuma bisa mengikuti
alir dan alur air serta speed ini, yang terpikir Cuma bagaimana orang-orang
sini bisa hafal jalan-jalan di sini ya.. jalan air tepatnya, sedang tak ada
ciri khusus yang bisa dijadikan pengingat disetiap jalan, Cuma tanaman. Salut salut.. ^_^
Selang jam..
Sampailah kami di desa Simpang Tiga Sakti, dan tara...
Beginilah kondisi desanya...
Lalau aku sebut ia..
Negri di atas air..
Sedikit berlebihan, mungkin.
Tapi begitulah kondisinya..
Dalam hati ku berucap,
Syukur padaMu Rabbi
Semoga nyaman berada di sini..
Rasanya tak pernah terbayangkan seluas ini Indonesia, seluas ini Sumatera Selatan,
seluas ini bumiMu ya Rabb. Tak pernah terbayangkan ada kehidupan di temat ini.
Tak pernah tergambarkan ada orang-orang yang hidupnya harus memilih tinggal
disini untuk sebuah kehidupan.
Sesampai di sana, kami langsung istirahat untuk kemudian bersih-bersih.
Lantas langsunglah kami menuju ke belakang, yang kami pikir tempat mandi. Tanpa berdosa, kami gunakan air yang ada
di sana sodara-sodara. Itu merupakan air hujan yang semestinya dan sebenarnya
digunakan untuk minum dan masak. Tapi apa yang kami lakukan.. kami memakainya
untuk bersih2.. hahahha.. maap ya ibu yang baik, kami tidak tau :p. Dak tega
buk, pake air kanal yang agak gelap itu.. -_-”
Hari pertama itu di malam harinya, ada pertemuan antara perusahaan dan
masyarakat di sana. Si bapak dari perusahaan meminta kami yang jadi notulen,
dan akulah yang terpilih.. ohya, salah satu teman ku ada yang tepar. Jadi tidak
ikut dalam pertemuan ini.
Mengikuti... isi dari pembicaraan pertemuaan ini. Ada banyak ilmu yang
memiliki daya tarik menarik dan tolak menolak dalam otak ini. Nalar anak
pertanian saya jebol semua sampai ke akar-akarnya. Saya mengerti, saya
memahami.. ingin cerita di sini, tapi takutnya ini rahasia dari
perusahaan..hehe..
Yang jelas, dengan ikut pertemuan ini saya semakin mendalami bahwasanya
hidup ini memang perjuangan, hidup ini dari dan untuk alam.. Hidup ini dari dan
ke bumi..
hidup ini adalah bagian dari insting sebuah keinginan. Hidup ini Pertanian
;)
Gak ada pertanian, maka kau tak akan hidup :p. karena Pertanian itu mneghidupkan!!! Maka Berjayalah
Pertanian...!!!
^__^
Aku tak ikut pertemuan itu sampai habis, karena tubuh ini butuh rehat untuk
menjemput esok dengan semangat menggebu...,,
Berakhir dengan gelap dalam lelap..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar