Setiap hening, menciptakan takjub
sendiri dalam kelengangan. Setiap proses menghadirkan luapan berbeda-beda dalam
perjalanannya. Pernahkah kau mencari tau, tentang malam yang tak bergeming. Ia khusuk
dalam menjalankan proses. Pernahkah kau dengar? Tentang pagi yang menyeruak, ia
selalu bersemangat untuk memulai. Tidakkah proses ini membuat pendewasaan
tersendiri bagimu, tidakkah setiap langkah menghadirkan kesegaran sendiri pada
pencapaian tujuannmu. Kau tak perlu memaksakan menjadi akar, kalau nyatanya
peranmu sebagai batang, kau juga tak perlu memaksakan dirimu menjadi batang,
jika peranmu sebagai daun. Dan tentu kau tak perlu memaksakan peranmu sebagai
daun, jika potensimu justru bagian dalam dari daun, batang, ataupun akar.
Bukankah disetiap pagi yang kau
singgahi, kau selalu punya halaman yang berbeda dari sebelumnya. Lalu kenapa
harus kau buat sama dengan sebelumnya, jangan diam saja. Api bisa bercahaya,
bisa pula menghangatkan, namun bisa juga menghabiskan. Tapi semua seiring dan
sejalan dengan bagaimana cara api menyalakan dirinya. Sungguh, ada ribuan cara
untuk menjadikanmu tak hanya menjadi asapa yang mengepul tanpa guna, namun
meninggi tanpa tujuannya. Kau bisa mengudaara atau bahkan mengangkasa,
menjemput satu bintang yang merinduimu atau bahkan membawanya pulang untuk
pencahayaanmu. Tapi lagi-lagi, sungguh.. semua tergantung caramu memulai
langkah. Karena “Perjalanan seribu mil, dimulai dengan satu langkah (Soekarno)”.
Jika kau enggan dan segan, maka berdiamlah pada tempatmu, hingga hanyalah udara
di sekitarmu yang akan menemani.
Potensi itu ada dalam setiap diri,
jadikan Lingkungan sebagai pencapaian bukan “pewarna” yang justru membuat
hidupmu abu-abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar