*Celingakcelinguk*
Katakan “saya
anak pertanian”. Kenapa isi blognya melankolis semua neng? ”suka-suka” #eh.
Ingat! Ini Blog bukan buat curcol, ”oh
ya?lantas”.
Boleh sich, Cuma
jangan berlebihan. Corcol blak2annya ke Allah aja. ”#ups.. bener juga yah”
#glek. Baru nyadar...
Tapi kali ini mau
curcol plus kasih ..sedikit hikmah ”boleh2?”.. okray..
tiktoktiktok...
Haha kinclong
banget hari, pake baju ”kebangsaan” yang selalu dinanti2kan tapi juga buat diri
ini deg2 serr... ”hitam putih”. Udah persis kayak sales aja dah. Tapi ini udah
jadi ”tradisi” atau ”peraturan” yang saklak.
Saya diam, beku
rasanya saat itu.. ingin mundur sajalah. Saya belum siap, tapi saya baru
benar-benar menyadarinya saat detik-detik engap itu telah tepat menyergap saya.
Haa..du..du..du.. syalallala.. #berceloteh dalam hati, yang terdalam.
Bolak-balik
makalah yang sudah diwanti-wanti dari jauh-jauh hari. Baru sadar, benar-benar
baru sadar. Sungguh makalah itu ”hancur, amburadul” #glek. Lantas gimana ini??
Saat dosen pembimbing dan penelaah sudah tepat berada di depan mata. Saya
benar2 gugup. Rasanya kehilngan semua yang harus saya katakan.
Idealisme-idealisme yang sudah saya wanti-wanti untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan nanti, semuanya.. #jlebbb.. hilang tak membekas. Saya
merasa berada di alam lain. Ya Rabb.. ada apa ini.
*HIKMAH*
Itulah yang bisa
saya petik, saya harus benar-benar lebih jeli dan teliti lagi, gesit dan sigap
dalam memanfaatkan setiap kesempatan dan waktu yang ada. Nyatanya? Terlalu
banyak hari yang saya sia-siakan beberapa hari sebelum saya menghadapi salah
satu peristiwa sakral ini (tidak terllalu sih, tapi lumayan...mmm).
Dan ketika ini
harus terjadi lebih cepat dari rencana, saya benar-benar harus siap menanggung
konsekuensinya. Jujur, saya belum siap. Mungkin tak ada dari teman-teman yang
mengajukan pertanyaan khususnya yang tahu. Sungguh saya belum siap. Terimakasih
sekali untuk kritiknya, saya tampung. Cuma down syndrom itu hilir mudik
dipikiran saya begitu NYATA. Menjelimet untuk menjelaskan apa yang tidak bisa
kalian baca. Apa yang ada dalam pikiran akut saya.
*HIKMAH*
Allah.. lembut
menyapa saya kala itu. Saat setelahnya, tangisan menjadi bagian dari hati yang
melunak, saya terlalu SOMBONG akhir-akhir ini. SOMBONG untuk tidak mendekatkan
dan berpasrah diri padaNYA. SOMBONG dengan Qiyamul Lail yang benar-benar
tertinggal begitu lama. *SejumputRindu*
*HIKMAH*
Mental kuat gak
menjamin semua berjalan lancar mulus kayak di trotoar, ada titik tertentu kita
memang butuh ”seseorang” sebelum hari H. Ada saat dimana kita butuh banyak
bertanya akan sesuatu yang baru kita hadapi. Ada hal yang harus kita pelajari,
bukan hanya secara teori. Tetapi juga lewat ”Hati”. Kekuatan itu bisa saja dari orang-orang terdekat
kita, sahabat misalnya.
*HIKMAH*
kau akan tahu,
siapa yang benar-benar peduli padamu.. *syukron sob* :*
*HIKMAH*
Saya tidak kalah,
karena kesalahanlah yang akan membuat saya menjadi ”pemenang”. Ketika semua
orang berpikir sederhana dengan apa yang mereka lakukan, saya akan berpikir
”Lebih” untuk ini. Karena memang, ini adalah ”hal luar biasa”. :))
*HIKMAH*
Semoga esok, saya
akan tersenyum bangga bersama orang-orang tercinta, bahkan orang-orang yang
terlibat dalam hal ini. Bahwasanya, semua tidak semudah pun tak sesulit itu.
Menjalani segala prosesnya dengan keterbatasan adalah bagian dari ”penghargaan”
kita terhadap diri kita sendiri. Jangan menyesali apapun, syukuri, lalu jalani
semampu kita. Karena Kuasa Allah itu, tiada yang tahu kapan akan
didatangkanNya. Yang terpenting adalah, ketika apa yang kita lakukan termasuk
segala prosesnya ini bisa bermanfaat di dunia wal akhirat. *JOSSS*
*HIKMAH*
Banyak belajar tidak menunjukkan kita orang yang bodoh, justru semakin banyak belajar itulah salah satu kriteria orang yang cerdas. Ilmu yang dimiliki serasa gak pernah cukup, selalu ingin tahu untuk kemudian diaplikasikan di dibagi-bagikan ilmunya pada orang lain. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar