ketika mendung tak mampu menampung
ketika hujan tak kuasa menumpahkan..
ia gundah,ia gelisah..
ketika awan semakin hitam,
semua kelam,
legam melebihi malam..
pekat..aku tercekat,
ia hadir,
seperti kilat yang cepat melesat.
ingin ku menggugat,
menyimpan rapat
ribuan nada yg abstrak..
ketika lagu tak bisa ku nyanyikan,
biramanya tak mampu ku mainkan
ketika kata hanya mati menyimpan hasratnya
,ketika itu pula, lidah kelu memendam gemurunya..
aku hanya ingin bertnya, benarkah? kata Muhammad Iqbal 'dan nafas cintanya meniup kuncupku,
maka ia mekar jadi bunga???'
ketika hujan tak kuasa menumpahkan..
ia gundah,ia gelisah..
ketika awan semakin hitam,
semua kelam,
legam melebihi malam..
pekat..aku tercekat,
ia hadir,
seperti kilat yang cepat melesat.
ingin ku menggugat,
menyimpan rapat
ribuan nada yg abstrak..
ketika lagu tak bisa ku nyanyikan,
biramanya tak mampu ku mainkan
ketika kata hanya mati menyimpan hasratnya
,ketika itu pula, lidah kelu memendam gemurunya..
aku hanya ingin bertnya, benarkah? kata Muhammad Iqbal 'dan nafas cintanya meniup kuncupku,
maka ia mekar jadi bunga???'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar