Minggu, 11 Maret 2012

dia "jodohku"


Sore yang menjingga. Aku tetap diam menatap takjub SMS dari dia. Entah apalagi maksud dari kisah ini. Degup jantung ku semakin tak menentu saja untuk memabalas SMS darinya. Rasanya maksud tak ingin membalas SMS ini, tapi hati berkata lain. Lagi-lagi, aku tak bisa membohongi. Sore yang menjingga. Aku tetap diam dalam rona ku yang sungguh beda.

***
Hari itu aku, kakak, dan ibu pergi ke kota. Sekedar mengajak kakak ku yang baru pulang untuk jalan-jalan. Yah padahal dia juga baru pulang dari kota. Tapi tak masalah.. anggap saja melepas penatnya seharian di kota seberang yang membuat otaknya terkuras. Aku tak pernah tau, hari itu akan menjadi hal terburuk bagiku, namun juga hal ternyaman.
Perjalanan ke kota kami tempuh dengan bus antar kota kabupaten. Bus yang buat sesak dan pengap. Bagimana tidak, kondisi penumpang yang sudah menjejal maish saja harus ditambahi dengan penumpang yang menunggu di pinggiran jalan. Al hasil, kali itu kami dapat bagian kursi paling belakang. Duduk bertiga. Aku-ibu-kakak.
Perjalanan ke kota kami tempuh sekitar satu setengah jam, menikmati perjalanan dengan kondisi berjejalan seperti itu sama saja disebut ”pemaksaan”. Haaah. Gerha sekali rasanya, belum lagi ditambahi asap rokok yang mengepul dimana-mana. Untung pagi itu aku menyempatkan diir untuk sarapan dulu sebelum pergi ke kota. Kalau tidak, entah pakai apa aku akan meluapkan isi perutku.

Sesampai di kota, kami memilih untuk segera menuju pusat perbelanjaan yang lebih banyak menjual pakainnya. Ya, saat itu ibu memang berniat membelikan kakak pakaian. Entah juga kenapa. Padahal sebenanrnya kakak juga tinggal di kota selama ini. Begitulah seorang ibu, selalu ingin memberi tanpa bermaksud balasan apapun.

Saat itu matahari telah hampir menenggelamkan cahayanya. Indah merona tentunya ketika mampu menikmatinya. Apalagi bisa menikmatinya bersama keluarga. Tapi sayang beribu sayang, semua tidak berlaku seperti itu. Sore itu, hampir selesai tujuan yang kami cari. Kami, aku dan kakak mendapaati ibu yang bertingkah sedikit mencurigakan. Bahkan sangat.
Akhirnya kami mulai menduga-duga, adakah sesuatu yang telah dilakukan ibu dan dirahasiakan dari kami. TIDAK. KU MOHON TIDAK UNTUK SEKARANG YA RABB. Biarkan kami melupakan semua kejadian itu sejenak dari memori yang penuh ini.
Dengan sigat, kakak mencoba mendekati ibu dan mencari tahu. Dan ternyata benar. Kejadian itu terulang lagi. Terekam lekat dalam memori otak ku. Duhai Rabb.. ampuni aku, jika diam ku selama ini berefek seperti ini pada keluarga kecil kami.
Lemah, aku sungguh lemah saat itu. Tak mampu berkata-kata. Entah harus apa yang ku lakukan saat tahu itu terjadi lagi. Segeralah kami menyingkir, dan mencari tempat aman untuk membahas hal rumit ini. Dan ku putuskan, sms sahabatku.

SMS dia, dengan nada sedang bersedih. Tapi yang bales bukan dia, malah sosok yang buat adem hati ku. Lalu bergumam dalam hati, menebak-nebak. Jodohkah kami?? Kenapa dia tahu sekali ketika itu aku sedang bersedih, kenapa harus dia pula yang bales SMS kesedihanku, kenapa pula dia merespon dengan baik, dengan jawaban yang pakem bagi ku?? Allah, Jodohkah kami. Terbesit di dalam hati kata-kata seperti itu. Khidmat sekali aku membaca nasehat yang ia berikan pada ku. Sampai akhirnya aku bertanya lagi, Allah, jodohkah kami??

Awan berkejaran, mengiringi gerak angin yang berarakan. Aku rasanya ingin ikut berlarian di sana. Bercuap-cuap tentang segala asa yang berkecamuk dalam dada. Tangan ku masih gemetar. Getar yang tertinggal akibat membalas SMS darinya. Aku akut dalam kalut. Antara bahagia dan sedih. Hingga akhirnya, hanya bisa diam. Khidamat lagi menatap SMS berisi nasehat darinya. Sungguh sore yang indah, namun penuh luka. Diam-diam dalam hati terbesit berdoa. ”Allah, semoga jodoh ku dia dan aku jodohnya”..

*Bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Air, Embun, Bintang, Langit, Pelangi

Menghargai hidup, itu artinya menghargai apa2 yang Allah berikan kepada kita. Kesusahan, kesenangan..
adalah bagian agar hidup menjadi lebih hidup.
seperti air yang bermanfaat..
seperti embun yang bening menggeliat
seperti bintang yang rela menunggu jutaan tahun untuk memancaarkan sinaarnya..
seperti langit yang biru berkisah..
seperti pelangi yang tak sempurna bulatnya..

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!
Semoga bermanfaat.

Label

Powered By Blogger