Sabtu, 05 November 2011

LANGIT KU

Langit ku

Di balik jendela maya ini, ingin ku buka ruang di bilik sunyi yang terlalu lama  ku sembunyikan.
Ketika menatap langitku sore itu, ada sekilat senja yang bewarna indah merona. Membiaskan di setiap kisi2 hampaku.
Langitku, yang ku rindu. Meski sesak udara yang ku rasakan kini. Akan tetap ku ceritakan titahnya jejak2 hampaku padamu. Meski atmosfernya telah tercemari oleh laku burukku, akan ku jabarkan bagaimana kata mengusung indah gugusannya, menjadi kalimat berbait sederhana. Allah, aku tahu.. siapalah aku. Kini bermimpipun kenapa berat rasanya. Ketika yang memotivasiku seolah tiada lagi. Allah, entah.. bagaimana ku lukiskan rindu pada langitku kini. Ingin bertemu, tapi dosa yang meninggi melebihi bukit2 dan gunung2 kini membatasi. Allah, bagaimana surat rindu pada langitku ini bisa sampai paadanya. Bahwa aku ingin menjumpainya di sejumput jingga yang berwarna. Bahwa aku ingin berlari kecil sambil menggapai lembutnya awan, bukan menggapai “kosong” lagi.
Allah, bagaimana cara ku menggambarkan rindu pada langitku kini. Sedang menatapnya dari kejauhan hanya akan membuatku hujan.
Allah, bila dibalik sana.. ia pun rindu padaku. Maka biarlah aku di sini berbaik diri dulu.
Semoga… :))

Air, Embun, Bintang, Langit, Pelangi

Menghargai hidup, itu artinya menghargai apa2 yang Allah berikan kepada kita. Kesusahan, kesenangan..
adalah bagian agar hidup menjadi lebih hidup.
seperti air yang bermanfaat..
seperti embun yang bening menggeliat
seperti bintang yang rela menunggu jutaan tahun untuk memancaarkan sinaarnya..
seperti langit yang biru berkisah..
seperti pelangi yang tak sempurna bulatnya..

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!

Jangan sekedar diLihat, tapi juga di baca yo..!
Semoga bermanfaat.

Label

Powered By Blogger